0
Foto: Ilustrasi (dok.detikcom)
Jakarta - Malam sudah menunjukkan
pukul 24.00 WIB dini hari, saat relawan dari Satpol PP Cawang masih
berjibaku mengevakuasi warga yang terjebak banjir dengan sebuah perahu
karet. Warga dievakuasi ke tempat tinggi di tengah kondisi yang gelap
dan banjir yang terus meninggi."Siapa bu? Siapa lagi? Bu Bambang ya?" teriak salah seorang relawan kepada warga yang sudah berhasil dievakuasi menyebut keluarga lain yang butuh dievakuasi, Selasa (21/1/2014) malam.
Pemukiman yang terendam tersebut adalah warga RW 2, Jalan Arus Dalam, Cawang, Jakarta Timur. Ketua RW Juanda, menyebut hingga pukul 24.00 WIB masih ada sekitar 30 warganya yang belum dievakuasi.
Tim relawan yang berjumlah 4 orang menyusuri satu persatu rumah warga menggunakan perahu karet dari BNPB dengan dayung dan senter masing-masing. Warga yang dievakuasi dibawa hingga ke kuburan yang lokasinya lebih tinggi. Mereka kemudian berjalan sekitar 50 meter ke lokasi pengungsian.
"Ada sekitar 800 jiwa yang terkena banjir, terparah di RT 10, RT 11, RT 12," kata ketua RW Juanda kepada detikcom di lokasi.
Menurut Juanda, banjir sudah terjadi sejak Jumat (17/1) lalu, namun banjir akibat meluapnya sungai Ciliwung itu bergerak fluktuatif. Pagi tadi sempat surut hingga 2 meter, tapi tiba-tiba sore air meninggi.
"Tadi sore mulai naik lagi, dan dahsyatnya sekitar pukul 20.00 WIB. Saya tinggal di bawah RT 10, rumah saya lantai 2 tapi di lantai 2 sudah segini (lutut-red). Jadi kurang lebih 5 meter," ucapnya.
Tim relawan berkejaran dengan waktu mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Arus Dalam di tengah guyuran gerimis dan air yang meninggi. Tampak mereka menggotong nenek yang sakit kemudian dibawa ke tempat pengungsian.
Lokasi pengungsian adalah gudang sangat besar dan kosong yang sudah lama tak digunakan. Ada sekitar 500 warga yang sudah berada di pengungsian. Di situ, warga beristirahat beralaskan tikar dan terpal tanpa aliran listrik.
0Awesome Comments!