Saat 'Buaya Siluman' dan Warga Kesurupan Jadi Isyarat Agar Mengungsi

0
Jakarta - Ada cerita mistis di balik musibah banjir yang terjadi di Jalan Arus Dalam, Cawang, Jakarta Timur. Percaya tak percaya, ada warga yang mengaku melihat buaya, ada juga yang kesurupan. Cerita-cerita itu dijadikan warga sebagai pertanda untuk mengungsi sebelum banjir yang lebih besar datang.

Ketua RW 02 Jalan Arus Dalam, Cawang, Jakarta Timur, Juanda, mengatakan kepada detikcom Rabu (22/1/2014) dini hari, salah seorang warganya bernama Ahsan mengaku melihat buaya keluar dari genangan banjir pada sore hari jelang maghrib Selasa (21/1) kemarin.

Warga sempat menduga buaya itu berasal dari Ciliwung yang airnya meluap. Namun menurut Juanda, buaya yang dilihat rekannya itu bukan buaya sungguhan. Buaya itu hanya isyarat bagi warga.

"Dia menampakkan diri terus menghilang, kasarnya buaya siluman. Ini menandakan warga harus segera keluar (dari banjir)," cerita Juanda saat berbincang di lokasi pengungsian.

"Boleh percaya atau tidak, tapi banjir seperti ini pasti ada tanda. Warga saya melihatnya," imbuhnya.

Tak hanya buaya, Juanda mengatakan dirinya bahkan mendapati langsung ada seekor ular jenis cobra berukuran sekitar 60 cm masuk ke sekitar rumahnya saat banjir masih menggenang 2 hari lalu. Ular itu muncul lalu dengan sigap ia matikan.

"Cobra berwarna hitam," ucapnya sambil menunjukkan foto ular yang direkam di telepon selularnya. Dalam foto itu ular masih hidup dan muncul di antara genangan air banjir.

Fenomena terakhir di Arus Dalam adalah 2 orang warga yang kesurupan pada Selasa (21/1) tadi malam. Tiba-tiba saja keduanya meracau di tengah proses evakuasi warga, tapi di antara ucapannya justru mengingatkan agar warga segera mengungsi ke tempat aman.

"Dari ocehannya nyuruh warga mengungsi," kata Juanda.

Bagi Juanda, semua kejadian itu memang fenomena alam yang memberi peringatan agar warga segera mengungsi. Karena benar saja sejak sore kemarin hingga dini hari tadi, banjir kiriman datang dengan cepat menggenangi kawasan Arus Dalam. Bahkan proses evakuasi terus dilakukan meski lewat dini hari dan kondisi gelap gulita.