Pencarian FDR Dibantu Tim Potensi SAR

0

 
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Daryatmo menjelaskan pencarian sisa-sisa serpihan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak masih berlanjut.
Operasi difokuskan pada pencarian Flight Data Recorder (FDR) atau alat pencatat data penerbangan. "Dalam operasi ini tim (SAR) dibantu beberapa unsur yang dikenal dengan sebutan Potensi SAR," kata Daryatmo saat konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (18/5/2012).
Ia menjelaskan, yang dimaksud dengan istilah Potensi SAR adalah organisasi atau wadah yang memiliki kemampuan khusus untuk membantu operasi tim SAR.
Yang masuk dalam tim potensi SAR kali ini adalah tim Kopassus dan Korem 061 Suryakencana. "Masing-masing 2 satuan setingkat pleton dari Korem Suryakencana dan 2 satuan setingkat pleton dari Kopassus," lanjut Daryatmo.
Dengan demikian jumlah personil operasi dari masing-masing tim mendekati 100 personil. Mereka akan dibantu tim Lanud Atang Sanjaya yang mengoperasikan helikopter ke lokasi musibah.
Daryatmo juga memastikan tim Rusia yang juga masih melanjutkan pencarian FDR dan puing-puing pesawat tidak akan bekerja sendiri. "Mereka di bawah koordinasi kami," tegas Daryatmo.
Ia menampik kemungkinan tim Rusia bekerja terpisah. Alasannya, mereka tidak menguasai medan sekitar Gunung Salak yang berbahaya.
Apalagi, untuk bisa sampai ke lokasi jatuhnya pesawat tim Rusia sudah tampak kesulitan dan membutuhkan bantuan tim Indonesia.
"Medan di sana sangat berat. Untuk turun ke lokasi aja mereka perlu dibantu. Apalagi mereka tidak mengenal medan di sana. Ke mana-mana selalu didampingi pemandu," kata Daryatmo.
Sementara itu, misi pencarian korban telah resmi dihentikan. Dengan demikian, posko Halim Perdanakusuma secara resmi ikut ditutup.