Pihak Sekolah Beri Dukungan Moril Untuk Bocah yang Diduga Diperkosa

0



Seorang bocah berumur 11 tahun bernasib malang. Bocah perempuan kelas 5 SD itu mengalami koma di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, akibat dugaan kekerasan seksual yang dialaminya. Kondisi yang dialami sang bocah turut mendapat perhatian besar dari pihak sekolah. 


"Saya sebagai kepala sekolah memberikan dukungan moril saja. Karena melihat pemberitaan di media terkait siswa kami tadi pagi. Juga untuk menyikapi sampai sejauh mana peristwia ini. Sehingga ketika nanti di tanya oleh atasan kami, kami punya jawaban yang akurat," ujar kepala sekolah SD tempat sang bocah bersekolah, Bambang Sumarno, di RSUP Persahabatan, Jalan Persahabatan Raya, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (4/1/2013).

"Jangan sampai nanti ibu ini mengait-ngaitkan dengan sekolah karena kejadian ini di luar sekolah. Namanya orang gugup, namanya orang kena musibah, tanpa sadar itu seolah-olah itu terjadi di dalam sekolah," tuturnya.

Bambang mengatakan sehari-hari bocah tersebut juga terlihat biasa saja di sekolah. Tidak ada hal yang luar biasa ataupun mencurigakan.

"Anaknya biasa saja, tidak mencolok. Memang sebelum kejadian dapat info dari teman-temannya. Sewajarnya anak-anak biasa. Seperti biasa saja, bermain, tidak ada murung. Cuma setelah info dari keluarga kalau ditinggal teman, berangkat dari rumah, minta diantar ibunya. Tapi diantarnya tidak sampai sekolah. Berarti kalau saya lihat ada ketidakamanan dari rumah sampai tengah perjalanan. Seperti itu kesimpulan saya," ucapnya.

Bambang juga enggan menduga kejadian sebenarnya yang dialami bocah tersebut. Termasuk dugaan korban diperkosa di lingkungan sekolah.

"Itu nanti kita serahkan kepada yang berwajib. Kalau memang ada sesuatu di sekolah, nanti kita ambil langkah. Dalam hal ini saya hanya sebagai fasilitator. Walau bagaimananpn, anak ini anak didik saya. Jangankan ada yang seperti ini, kalau ada anak yang diopname pun kita jenguk. Logikanya seperti itu," pungkas Bambang.