Siswa SD yang Diduga Diperkosa Sempat Tak Mau Sekolah

0


Jakarta - Dua pekan sebelum menjalani perawatan di RSUP Persahabatan, siswi kelas 5 SD di Pulogebang yang diduga korban perkosaan, mulai rewel saat akan berangkat sekolah. Dia minta diizinkan tidak masuk sekolah dengan alasan merasa sakit kepala.

"Belakangan sering ngeluh dan nggak mau sekolah," kata sang ibu yang detikcom temui di RSUP Persahabatan, Jl Persahabatan Raya, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (5/1/2013).

Permintaan tidak masuk sekolah dia anggap aneh, sebab selama ini anaknya tidak pernah absen. Di antara teman-teman sekolahnya yang sering berangkat dan pulang bersama, gadis cilik yang ditemukan luka di bagian vagina itu dikenal pendiam, rajin dan pintar.

Karena rewel saat hendak berangkat sekolah, si anak akhirnya sering ditinggal teman-temannya ke sekolah. Sang ibu yang akhirnya mengantarkan.

"Dia nangis ditinggalin teman-temannya, jadi saya yang antar. Tapi nggak sampai sekolah, cuma dekat sekolah," papar si ibu.

Puncaknya adalah kurang lebih sepekan sebelum akhirnya si anak dilarikan ke RS Persahabatan pada 29 Desember 2012. Pada saat itu si anak mengalami panas tinggi dan sakit kepala sehingga terpaksa minta izin untuk tidak masuk sekolah.

"Saya kasih bodrex dan pijitin, lalu mendingan sakit kepalanya dan bisa sekolah lagi," imbuh wanita yang bersuamikan seorang pemulung itu.

Namun demikian panas tingginya kembali menyerang. Ibu rumah tangga ini lalu membawa anaknya ke puskesmas yang kemudian merujuknya ke seorang dokter spesialis anak. Hingga kemudian dilarikan ke RS Persahabatan dan terungkap penyebab panas tinggi yang terjadi yaitu infeksi pada alat vital.